Apa Itu Panas Dalam?
Apa Itu Panas Dalam?
Pastilah seluruh orang pernah mengalami rasa tenggorokan dan dada panas, terbakar, tidak nyaman sehabis makan makanan berlemak atau makanan pedas. Oleh orang tua, gejala ini umumnya disebut panas dalam, dan untuk menghilangkannya umumnya kami diminta untuk banyak minum air putih atau larutan penyegar. Namun apakah itu sesungguhnya panas dalam?
Panas dalam atau kerap disebut heart burn adalah salah satu gejala berasal dari Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). GERD adalah peristiwa masuknya isikan lambung ke dalam esofagus (refluks) yang berjalan secara berjeda (intermiten) pada tiap tiap orang, khususnya sehabis makan. GERD disebabkan sebab gangguan pada sfingter esofagus bawah, yang merupakan katup penghubung pada kerongkongan dan lambung. Katup ini idealnya memelihara supaya makanan yang telah berada di lambung tidak naik kembali ke kerongkongan.GERD terdiri berasal dari sekumpulan gejala yaitu sensasi panas dan terbakar di dada (heartburn), air liur yang banyak menumpuk di mulut (hipersalivasi), perut menjadi begah, kembung, kerap bersendawa, rasa asam di mulut, terkadang sanggup disertai mual dan muntah. Pada anak-anak gejala yang paling kerap adalah muntah (72-90%) https://drzuhdy.com/ .
Pernyakit GERD sanggup dicetuskan oleh banyak aspek pada lain kelainan anatomi esofagus dan lambung, makanan berlemak dan pedas, cokelat, obat-obatan, alkohol, dan rokok. Obesitas termasuk berpengaruh dalam mencetuskan GERD sebab membawa dampak penurunan tensi sfingter esofagus bawah dan pengosongan lambung yang terlambat. Beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar ditemukan bahwa kecemasandan depresi sanggup menambah resiko pada GERD sebanyak dua hingga empat kali lipat.
Sebagian besar penderita GERD mengalami keluhan yang ringan dan berjeda supaya tidak berobat ke dokter dan membuat sembuh diri sendiri bersama obat maag. Namun jika dibiarkan konsisten menerus, maka refluks yang berjalan berulang akan membawa dampak beragam komplikasi pada lain infeksi di esogafus, perdarahan di esofagus,dan perubahan mukosa esofagus ( Esophagus Barret). Berbagaikomplikasi di saluran nafas termasuk sanggup berjalan pada lain bronkitis kronis, pneumonia, asma, dan batuk kronis.
Apabila terdapat gejala-gejala layaknya di atas, maka tersedia sebagian hal yang sanggup dilakukan di rumah untuk mengurangi gejala bersama langkah memengaruhi gaya atau formalitas hidup. Hal ini akan menunjang mengurangi refluks, menetralisasi bahan refluks, memperbaiki antirefluks dan mempercepat sistem pembersihan esofagus. Cara selanjutnya adalah pada lain bersama :
1.Posisi kepala atau area tidur ditinggikan (6-8 inci)
2.Diet hindari makanan tertentu layaknya makanan berlemak, berbumbu asam, cokelat, kopi, dan alkohol
3.Menurunkan berat badan bagi yang mempunyai berat badan berlebih
4.Jangan makan terlampau kenyang
5.Jangan langsung tidur sehabis makan, sebaiknya makan bersama kuantitas yang sedikit namun sering, dan hindarilah makan malam yang terlambat
6.Olahraga rutin. Namun jangan berolahraga bersama pas yang dekat bersama pas makan.
7.Hindari stress
8.Hal-hal lain yang mesti dihindari adalah merokok, pakaian yang ketat sebab sanggup meninggikan tekanan di intraabdomen, mengangkat barang berat, dan obat-obatan yang sanggup menurunkan tekanan sfingter esofagus bawah.
Apabila keluhan tetap menetap kendati gaya hidup telah berubah, maka sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memeriksa lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis dan menilai keparahan penyakit. Selain itu, akan diberikan obat-onbatan yang berfungsi meninggikan tekanan sfingter esofagus bawah, mengurangi asam lambung, dan obat-obatan yang menambah ketahanan mukosa esofagus dan lambung. Terapi bedah anti refluks diindikasikan pada kasus-kasus berat tertentu.