Hadir Kompor Wood Pellet, Mbok Sugini Berharap Gunung Kidul Jadi Sentra Energi Terbarukan
Hadir Kompor Wood Pellet, Mbok Sugini Berharap Gunung Kidul Jadi Sentra Energi Terbarukan
Hampir dua bulan belakangan ini Sriyadi, 31 tahun, giat mengenalkan wood pellet sebagai kekuatan alternatif untuk memasak di tempat tinggal tangga. Merasa bahwa kekuatan terbarukan ini sangat baik untuk masyarakat, dia pun menggunakannya di rumahnya sendiri dan mengajarkan penggunaan kompor wood pellet di kampungnya.
Disaksikan tetangga dan warga lebih kurang rumahnya, Sriyadi mendemokan penggunaan kompor wood pellet kepada Ibundanya, Mbok Sugini. Uji cobalah penggunaan wood pellet yang dijalankan Sriyadi mendapat sambutan hangat dari warga di kampung halamannya, tepatnya di dusun Kaliwaru, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menanggapi keinginan warga untuk mendapatkan wood pellet dan kompornya, Mbok Sugini pun menghendaki agar Sriyadi mampu berusaha lebih keras agar Gunung Kidul mampu menjadi percontohan penggunaan kekuatan ini.
“Le (panggilan anak laki-laki), tolong diupayakan agar tetangga-tetangga kita juga mampu pake ini (wood pellet dan kompor). Praktis, mudah, safe dan masaknya menjadi cepet. Syukur pabriknya mampu dibangun di sini, kayu banyak. Dan kamu mampu kerja di sini dekat Simbok, ndak usah jauh-jauh kerja di Jakarta”, kata Mbok Sugini sambil menyaksikan putra sulungnya bersama dengan bangga premium wood pellet .
Ternyata uji cobalah penggunaan wood pellet yang dijalankan oleh Sriyadi di Gunung Kidul berikut merupakan inisiatif Sriyadi, yang diakuinya gara-gara cinta dan bakti kepada Ibu dan kampung halamannya.
Sriyadi mengaku bahwa banyak tetangganya yang menghendaki untuk mampu mendapatkan wood pellet dan kompor berikut gara-gara selama ini tetap gunakan kayu bakar. “Sebagian besar warga yang menyaksikan uji cobalah tadi menghendaki agar pemberian kompor dan suplai wood pellet ditambah, terlebih gara-gara mereka menyaksikan ini lebih bersih dan praktis, tempat tinggal menjadi ndak berasap dan mampu dibawa membuat matang di sawah. Tapi ya mohon maaf, waktu ini baru satu, membuat Simbok aku dulu, gara-gara kebetulan waktu ini aku cuma mampir aja, sambil melalui berkenan ke arah Yogya gara-gara ada program uji cobalah layaknya ini di Cangkringan dan Surakarta”, kata Sriyadi.
Sriyadi, pria kelahiran Gunung Kidul, telah 5 tahun ini bekerja sebagai office boy di PT Energy Management Indonesia (Persero). PT EMI (Persero) laksanakan rintisan penggunaan wood pellet sebagai kekuatan alternatif untuk memasak di tempat tinggal tangga, bersama dengan program bernama Multiple Household-fuel Options.
Berdasarkan keterangan tertulis yang didapat, Direktur Utama PT EMI (Persero), Andreas Widodo menjelaskan bahwa pihaknya sedang laksanakan rintisan penggunaan bio-energy, keliru satunya wood pellet, sebagai alternatif kekuatan bersih untuk memasak di tempat tinggal tangga. Lebih lanjut Andreas menyanpaikan bahwa pihaknya sangat menghendaki kontribusi dan sumbangsih dari bermacam pihak agar program ini mampu terus berkembang merata kepada semua rakyat Indonesia, terlebih mereka yang belum berkesempatan gunakan kekuatan bersih.
“Benar sekali, kita sedang laksanakan rintisan penggunaan kekuatan terbarukan sebagai alternatif kekuatan bersih untuk memasak di tempat tinggal tangga. Bukan cuma dukungan, justru peran aktif dan sumbangsih dari bermacam pihak terlebih dari para pemangku keperluan sangat diharapkan”, kata Andreas.